"Para pedagang minyak masih sensitif terhadap lockdown di China. Untuk sementara ini akan menahan ambisi (kenaikan) harga," kata Analis SPI Asset Management, Stephen Innes, dilansir Reuters, Jumat (11/11/2022).
Selain perintah kerja dari rumah yang mengurangi mobilitas dan permintaan bahan bakar, perjalanan keluar-masuk China dikabarkan masih berjalan seperti biasa. Namun dengan adanya lonjakan kasus ini, warga, baik domestik, maupun mancanegara khawatir akan terjebak dalam karantina, sebagaimana laporan ANZ Research.
(DES)