“Investor harus mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi ke negara-negara dengan permintaan domestik yang kuat untuk memitigasi risiko geopolitik dan meningkatkan ketahanan portofolio,” ujar Marc.
Selain itu, volatilitas pasar juga telah menyebabkan reset valuasi di beberapa aset, termasuk saham teknologi berkapitalisasi besar di AS dan spread kredit, terutama kelas investasi dan pasar negara maju dengan imbal hasil tinggi.
Oleh sebab itu, investor dinilai perlu mempertahankan pendekatan investasi yang fleksibel agar dapat beradaptasi terhadap perubahan valuasi pasar dan menangkap peluang di seluruh kelas aset.
“Penyelarasan ini dapat memberikan titik masuk strategis bagi investor yang ingin memanfaatkan tingkat valuasi yang lebih menguntungkan, yang berpotensi meningkatkan imbal hasil seiring dengan stabilnya kondisi pasar,” kata Marc.
Terlepas dari kondisi ini, Marc menilai potensi imbal hasil jangka panjang pasar meningkat seiring dengan reset valuasi. Atas dasar itu, investor sebaiknya mempertimbangkan untuk mempertahankan posisi kas lebih besar untuk dapat memanfaatkan peluang investasi akibat valuasi ulang. Fokusnya harus pada manajemen risiko yang disiplin dan diversifikasi sambil memanfaatkan peluang yang muncul.