IDXChannel - PT Harum Energy Tbk (HRUM) membukukan laba bersih USD70 juta atau setara Rp1,1 triliun (kurs Rp15.820 per USD) hingga kuartal III-2024.
Capaian tersebut turun sebesar 34,8 persen dari laba di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD107 juta.
Berdasarkan laporan keuangannya, HRUM mencatatkan pendapatan sebesar USD970 juta hingga akhir September 2024. Pendapatan ini naik 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD642 juta.
Pendapatan yang meningkat secara signifikan ini didorong oleh naiknya volume penjualan batu bara sebesar 2,8 persen dan lonjakan penjualan nikel hingga 17.623 ton atau sekitar 27 persen, di tengah upaya komersialisasi nikel perseroan.
Berdasarkan riset Samuel Sekuritas, ada kenaikan biaya produksi menjadi USD296 juta akibat pengoperasian smelter nikel. Kondisi ini diperparah dengan penurunan harga jual rata-rata baik untuk nikel (minus 4,1 persen) maupun batubara (minus 0,3 persen), yang berdampak pada penurunan margin kotor (GPM) hingga ke level 20,6 persen.