"Akibatnya, laba bersih mengalami penurunan menjadi Rp249 miliar, atau turun 24 persen dibanding tahun sebelumnya. Pelambatan pasar nasional dan turunnya pendapatan di seluruh segmen bisnis menjadi beberapa faktor utama penyebab penurunan tersebut," ujarnya.
Pendapatan segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua turun 3 persen YoY menjadi Rp7.317 miliar selama semester I-2025, terutama karena penurunan penjualan sepeda motor.
Pendapatan distribusi sepeda motor turun 6 persen dan ritel 2 persen YoY, sejalan dengan perlambatan penjualan sepeda motor nasional sebesar 2 persen pada Semester I 2025.
Namun, segmen purnajual, menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan pendapatan 3 persen di distribusi dan 28 persen di ritel, didorong oleh peningkatan penjualan suku cadang dan layanan servis.
Seiring penurunan pendapatan, laba kotor juga turun 3 persen YoY menjadi Rp580 miliar, meski margin laba kotor relatif stabil.
(kunthi fahmar sandy)