Era Kejatuhan Harga Minyak
Anjloknya harga minyak Aramco menjadi sinyal pasar minyak semakin tidak baik-baik saja.
Saat ini, harga minyak kembali menuju di level terendah dalam setahun terakhir. (Lihat grafik di bawah ini.)
Mengutip CNBC Internasional, harga patokan minyak internasional minyak mentah Brent telah turun 9% sepanjang tahun ini dan telah turun lebih dari 17% secara year on year (yoy).
Harga minyak dan gas sempat melonjak pada awal 2022 karena invasi Rusia ke Ukraina.
Harga minyak untuk indeks West Texas Intermediate (WTI) sempat menduduki posisi all time high di atas USD120 per barel pada pertengahan tahun 2022 saat perang Rusia-Ukraina memanas.
Serangkaian sentimen juga semakin memperburuk pergerakan harga minyak. Di antaranya kenaikan suku bunga dan sejumlah kondisi ekonomi global yang tak sesuai harapan.
Awal bulan ini, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin. Ini juga meningkatkan kekhawatiran investor bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dapat mengurangi permintaan energi.
"Tekanan dari tindakan yang dilakukan oleh The Fed AS dan Bank Sentral Eropa telah mengakibatkan pertumbuhan permintaan yang lesu untuk sebagian besar di negara-negara OECD (Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan), dengan risiko resesi terbentang di depan," kata Ed Morse, kepala penelitian komoditas global, di Citi Group dalam sebuah catatan. (ADF)