2. Risiko dan Potensi Keuntungan
Perbedaan utama antara saham dan obligasi adalah risiko dan potensi keuntungannya. Saham cenderung lebih berisiko daripada obligasi karena nilai saham dapat berfluktuasi secara signifikan tergantung pada performa perusahaan dan kondisi pasar. Namun, saham juga memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi, terutama dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Di sisi lain, obligasi cenderung lebih stabil dan memiliki risiko yang lebih rendah daripada saham. Karena obligasi merupakan surat utang, Anda akan menerima pembayaran bunga secara teratur dan nilai pokok obligasi Anda akan dikembalikan pada saat jatuh tempo. Namun, potensi keuntungan dari obligasi biasanya lebih rendah dibandingkan dengan saham.
3. Tujuan Investasi
Saham biasanya dipilih oleh investor yang memiliki tujuan investasi jangka panjang dan bersedia mengambil risiko untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Investasi saham cocok bagi mereka yang memiliki toleransi risiko yang tinggi dan siap untuk menghadapi fluktuasi pasar.
Sementara itu, obligasi lebih cocok bagi investor yang mencari pendapatan tetap dan memiliki tujuan investasi jangka pendek atau menengah. Obligasi memberikan stabilitas dan kepastian dalam pembayaran bunga, sehingga cocok bagi mereka yang lebih konservatif dalam berinvestasi.
Itulah beberapa informasi mengenai perbedaan saham dan obligasi yang penting untuk diketahui oleh para investor.