Selain itu, dari sisi portofolio proyek, perseroan mengambil langkah refokusing bisnis dengan memperbanyak proyek-proyek yang mayoritas pemilik proyeknya adalah pemerintah dan grup BUMN, di mana proyek tersebut memiliki pola pembayaran bulanan dengan uang muka.
Hal ini tercermin dari raihan kontrak baru perseroan sampai dengan 31 Desember 2022 sebesar Rp33,36 triliun dengan total order book mencapai Rp75,22 triliun yang 62,3% didominasi oleh proyek-proyek tersebut.
"Ke depan, perseroan akan fokus mengerjakan proyek-proyek dengan pola serupa untuk mempercepat perputaran modal kerja dan memperkuat arus kas perseroan," imbuh Mahendra.
(FAY)