“Sekarang mereka memonetisasi kekuatan ekosistemnya itu dengan menyediakan produk pembiayaan, baik ke pengguna maupun ke mitra usaha. Untuk bermain di bisnis lending, GOTO tentu butuh sokongan bank. Di sinilah peran Bank Jago, bank yang sahamnya mereka miliki sebanyak 21 persen, sebagai sumber pendanaan. Ini akan menjadi pembeda GOTO dibandingkan kompetitor lainnya,” tutur Piter.
Ekspansi GOTO ke bisnis pembiayaan juga meningkatkan loyalitas pengguna tanpa harus bakar uang berlebihan. Opsi pembelian produk dan layanan di platform GOTO secara mengangsur dapat meningkatkan nilai transaksi.
“Ini semacam user experience yang membuat user semakin setia dan dapat membuat ketergantungan user terhadap aplikasi semakin dalam. Situasi ini akan berdampak positif buat GOTO,” ujar Direktur Pilarmas Investindo, Maximilinianus Nico Demus, sebagai pembicara. (TSA)