Karenanya, beban keuangan bersih SIG pada saat yang sama juga turun 15,3 persen menjadi Rp590 miliar, dibanding Rp697 miliar pada semester I-2022 lalu.
"Tren kinerja positif ini membuat SIG berhasil membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp866 miliar, naik 3,1 persen dibanding periode sebelumnya, yang sebesar Rp840 miliar," ungkap Vita.
Peningkatan laba tersebut, Vita menjelaskan, didorong oleh kapabilitas pengelolaan kenaikan biaya, optimalisasi utilisasi, serta efisiensi operasional dan beban keuangan perusahaan.
Hal tersebut pun diklaim Vita sebagai bukti konkret atas ketahanan SIG dalam mengatasi berbagai tantangan yang tersedia di pasar.
Vita menyebut bahwa guna menjaga kinerja agar tetap berada pada jalur positif, SIG telah menyiapkan sejumlah strategi.