Dengan adanya diferensi rasio ini, ditambahkan Arviyan, maka total dividen yang dibagikan ini sekitar Rp3,6 triliun. “Tentunya ini merupakan hal yang baik dan mendapat apresiasi dari perusahaan kepada dukungan para pemegang saham selama ini kepada PT Bukit Asam,” imbuhnya.
Meski berada di tengah pelemahan harga batu bara, Bukit Asam justru mampu mencatatkan laba atas kinerja di 2019 sebesar Rp 4,1 triliun dengan EBITDA sebesar Rp 6,4 triliun. Kemudian, perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp21,2 Triliun menjadi Rp21,8 Triliun atau sebesar 3% dari tahun sebelumnya. (*)