Manajemen BATA mengaku, perseroan telah mengalami kerugian secara berulang selama empat tahun terakhir dan permintaan untuk jenis produk yang diproduksi di pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi jauh melebihi kebutuhan.
Di mana, kebutuhan produksi tersebut rencananya dapat diperoleh secara lebih berkelanjutan dari pemasok di Indonesia.
"Karena kondisi-kondisi di atas, perseroan telah memutuskan untuk menghentikan produksi di pabrik perseroan di Purwakarta pada 30 April 2024. Keputusan ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris, berdasarkan keputusan sirkuler pada 29 April 2024," papar manajemen.
Sebelumnya, Kepala Disnakertrans Jabar, Teppy Wawan Dharmawan mengatakan, dari data yang diperoleh, terdapat 275 karyawan yang terkena PHK dari penutupan pabrik di Purwakarta.