Proyeksi di 2025
RHB Sekuritas dalam riset pada 20 Desember 2024, menyatakan, meski harga batu bara acuan diperkirakan turun menjadi USD120 per ton pada 2025 (dibandingkan proyeksi 2024 sebesar USD135 per ton), margin perusahaan tambang masih cenderung bertahan defensif.
Permintaan batu bara global diperkirakan tetap stabil, terutama di luar China. Namun, pasokan dari alternatif energi seperti gas alam akan memberikan tekanan tambahan pada harga. Di sisi lain, produksi Indonesia diproyeksikan meningkat signifikan.
Pemerintah melalui RKAB 2024-2026 menargetkan produksi batu bara nasional di atas 950 juta ton per tahun, menjadikan pertumbuhan volume lebih menonjol dibandingkan negara lain yang produksinya diperkirakan tumbuh moderat.
Namun, tantangan lain muncul dari isu keberlanjutan. Program pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap yang berbasis batu bara mulai digalakkan, meski implementasinya belum masif.
RHB menambahkan bahwa inovasi seperti Carbon Capture and Storage (CCS) dapat membantu mengurangi dampak ESG terhadap permintaan jangka panjang.