Kemudian, OCBC Sekuritas dalam Market Outlook 2025 menyoroti transisi energi yang terus berkembang, terutama di China, India, dan negara maju.
Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA), permintaan batu bara global diperkirakan turun tipis sebesar 0,3 persen pada 2025.
Meski demikian, India dan negara-negara ASEAN diproyeksikan menjadi penopang utama kebutuhan batu bara.
Dari sisi pasokan, pemerintah Indonesia memprediksi produksi batu bara tetap stabil di sekitar 950 juta ton, sementara Australia berencana memangkas ekspor batu bara termal dan metalurgi pada 2025-2026.
Dengan suplai yang stagnan dan penurunan permintaan, kata OCBC Sekuritas, harga batu bara Newcastle diproyeksikan berkisar USD100-USD110 per ton, turun dari rata-rata harga tahun berjalan sebesar USD135,9 per ton.