Valuasi Menarik
Dalam kondisi suku bunga yang cenderung menurun pasca pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), CGSI tetap optimistis terhadap sektor properti.
SSIA saat ini diperdagangkan pada rasio price-to earnings (P/E) 12 kali untuk proyeksi laba bersih 2024.
Sementara, KIJA memiliki P/E 10 kali, berdasarkan laba inti semester pertama 2024.
CGSI merekomendasikan beli pada AKRA yang diperdagangkan pada P/E 11,1 kali dengan harga target (TP) Rp1.800 per saham.
Namun, risiko penurunan tetap ada, seperti depresiasi lebih lanjut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD), perubahan kebijakan China yang bisa mengurangi minat investasi keluar, dan pra-penjualan yang lebih rendah dari perkiraan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.