1. Risiko Gagal Bayar
Karena obligasi merupakan janji untuk membayar, maka risiko paling besar adalah si penerbit tidak dapat memenuhi kewajibannya.
2. Risiko Likuiditas
Karena obligasi dapat diperjualbelikan antara satu investor dengan investor lain, maka ada kemungkinan ketika seorang investor ingin menjual suatu obligasi, tidak ada yang bersedia membeli atau bersedia, namun di harga yang sangat
rendah. Risiko ini disebut risiko likuiditas.
3. Risiko Perubahan Inflasi dan Suku Bunga
Harga obligasi ditentukan oleh perubahan inflasi dan suku bunga. Jika inflasi dan suku bunga naik, maka harga obligasi
akan turun dan sebaliknya jika inflasi dan suku bunga naik, harga obligasi akan naik.
Bagi investor yang ingin berinvestasi di obligasi dengan tujuan diperdagangkan, maka inflasi dan suku bunga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.
Namun ketiga risiko ini umumnya terjadi pada obligasi korporasi lantaran kemungkinannya kecil bagi negara mengalami kebangkrutan.