Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka obligasi dengan tenor panjang akan banyak diburu lantaran saat nanti suku bunga turun, kenaikan harga obligasi tenor panjang bakal lebih tinggi dibanding tenor lainnya.
Mengenai sensitivitas imbal hasil (yield) terhadap suku bunga, menurutnya, obligasi bertenor panjang akan mengalami kenaikan seiring naiknya suku bunga. Sementara jika suku bunga turun, maka obligasi tenor panjang bakal terkoreksi lebih dalam.
“Jadi ada antisipasi investor akan suku bunga yang lebih rendah di tahun ini,” ujarnya.
Dia memperkirakan, pasar obligasi hingga pengujung tahun ini akan mengalami tren bullish. Adapun, institusi nonbank dan lembaga perbankan akan menjadi pendorong penerbitan obligasi di dalam negeri.
Roby menuturkan, lembaga perbankan akan lebih banyak menerbitkan surat utang. Itu karena likuiditas bank lebih rendah, sehingga membutuhkan lebih banyak pendanaan.