Perdagangan juga naik dalam mata uang dengan indeks dolar naik 0,127% dan euro turun 0,18% dengan nilai USD 1,1305.
Hai ini pun menyebabkan dolar AS menguat tajam dan terakhir naik 3,2% terhadap rubel Rusia.
"Jika ada, Presiden Putin berusaha keras meskipun sanksi meningkat itu benar-benar menambah kegugupan yang meningkat tentang tindakan agresif lebih lanjut dan apa artinya itu bagi komoditas dan inflasi secara keseluruhan serta berpotensi menurunkan harga pasar karena sentimen ekuitas secara keseluruhan terus memburuk," kata Direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities, Michael James.
Investor ini terus memantau peristiwa Rusia-Ukraina dan tetap khawatir tentang inflasi dan potensi kesalahan kebijakan Federal Reserve. (TYO/TIRTA)