Untuk indeks sektoral sebagian besar melemah pada sesi I. Pelemahan terbesar tejadi pada sektor teknologi sebesar 1,72% dan sektor onsumer siklikal terpangkas 1,21%.
"Pelemahan pada sektor teknologi disebabkan oleh penurunan saham emiten GOTO dan BUKA, seiring dengan potensi penundaan penurunan suku bunga The Fed, sehingga akan berdampak pada cost of capital saham teknologi," menurut riset tersebut.
Sementara pelemahan pada sektor consumer staples ini merespons rilis data IKK Indonesia yang terpantau menurun di Mei 2024.
"Penguatan terbesar terjadi pada sektor kesehatan sebesar 0,25% dan infrastruktur 1,15%. Penguatan pada sector infrastruktur didorong oleh emiten BREN yang mengalami ARA 9,92%," terangnya.