IDXChannel - Perusahaan menengah di Indonesia dinilai menghadapi tantangan dalam mengakses pembiayaan melalui pasar modal, terutama saat melakukan initial public offering (IPO).
Regulasi dan biaya yang tinggi dinilai menjadi masih menjadi kendala. Hal ini dikatakan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Budi Frensidy.
Menurutnya, regulator perlu menyesuaikan reegulasi agar perusahaan menengah dapat lebih mudah naik kelas dan mendapatkan akses ke dana publik.
Kualitas emiten, kata dia, wajib menjadi fokus utama di tengah target bursa dalam mengejar jumlah pencatatan perusahaan publik.
"Bursa kita harus hati-hati dalam mengejar target jumlah emiten, karena banyak perusahaan kecil yang justru menghadapi kesulitan setelah listing. Setelah itu, transaksi harian mereka relatif kecil, dan kinerjanya menurun," kata Budi dikutip Minggu (10/8/2025).