Indonesia menjadi pemasok andalan di saat yang lain idak berhasil meningkatkan produksi karena kondisi pasar yang masih ketat dan harga batu bara yang melonjak.
Produksi batu bara Australia juga menderita akibat kondisi cuaca buruk yang disebabkan oleh La Niña, tetapi juga akibat pandemi Covid-19.
Secara total, produksi batu bara di Australia menyusut sekitar 3 persen menjadi 451 Mt. Di AS, permintaan domestik yang lemah membatasi peningkatan produksi hingga lebih dari 3 persen menjadi 542 Mt meskipun harga batu bara sempat naik.
Produksi batu bara Kolombia juga meningkat hanya sedikit lebih dari 2 persen menjadi 57 Mt karena cuaca buruk dan protes pekerja, meskipun harga ekspor tinggi.
Di Afrika Selatan, gangguan kereta api dan penurunan konsumsi domestik memengaruhi produksi batu bara, sehingga hanya meningkat 0,5 persen.