“Kami masih melihat prospek yang jauh lebih baik di kuartal terakhir tahun ini dengan cuaca yang lebih mendukung, kondisi geopolitik yang tidak pasti saat ini, musim dingin pada akhir tahun, serta harga batu bara yang cenderung stabil,” tutur Vincent.
Sementara itu, Direktur Operasional RMKE William Saputra menyampaikan bahwa kinerja operasional perseroan pada segmen jasa batu bara masih tumbuh positif dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Meskipun target bongkaran kereta, muatan tongkang dan produksi batubara in-house masih belum optimal karena terdampak proses pemenuhan kewajiban sanksi administratif atas pencemaran lingkungan ke KLHK, namun RMKE optimistis dapat mengejar target 2023 pada sisa tahun berjalan.
“Di mana saat ini kami sedang proses finalisasi pemenuhan kewajiban sanksi administratif dan fokus membenahi dan mengendalikan pencemaran lingkungan,” ucap William.
(RNA)