IDXChannel - Sejarah saham HKMU sangat menarik diulas, sebab emiten milik PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) mencatat penjualan sebesar Rp173,92 miliar untuk periode yang berakhir 30 Juni 2022, dibandingkan Rp236,78 miliar untuk periode yang sama tahun lalu.
Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan induk meningkat menjadi Rp40,55 miliar dibandingkan dengan kerugian HKMU Rp9,18 miliar pada tahun sebelumnya. Melansir laman resmi HK Metals, PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) adalah perusahaan induk Indonesia yang memproduksi dan menjual bahan bangunan dan rumah tangga ekstrusi aluminium.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1995, perusahaan ini dibangun dari bisnis berbasis aluminium ekstrusi. HKMU memiliki potensi besar untuk melanjutkan pertumbuhannya dan telah berkembang dari empat anak perusahaan di bidang bahan bangunan ekstrusi aluminium, teknik mesin dan peralatan rumah tangga menjadi perusahaan terkemuka.
Pada tanggal 28 September 2018, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) HKMU menerima permintaan yang sah untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham HKMU sebanyak-banyaknya 1.021.740.000 saham dengan nilai nominal Rp100/saham. Harga penawaran Rp230/saham. Saham tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2018.
Laporan Keuangan HKMU
PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) mencatatkan bahwa pendapatan HKMU diketahui sebesar Rp173,92 miliar untuk periode yang berakhir 30 Juni 2022, dibandingkan Rp236,78 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Total laba HKME kemudian turun menjadi Rp8,28 miliar dari total laba Rp27,54 miliar.
Perkiraan kerugian sebelum pajak meningkat menjadi Rp46,37 miliar dari kerugian Rp12,04 miliar. Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan induk meningkat menjadi Rp40,55 miliar dari rugi Rp9,18 miliar pada tahun sebelumnya. Total aset perseroan mencapai Rp676,40 miliar untuk periode 30 Juni 2022, turun dari total aset Rp720,64 miliar untuk periode 31 Desember 2021. (SNP)