Beban umum dan administrasi sedikit menurun 10 persen menjadi Rp12,98 miliar, tetapi beban lain-lain melonjak tinggi menjadi Rp3,34 miliar. Ditambah beban keuangan Rp10,09 miliar, rugi sebelum pajak membengkak menjadi Rp32,50 miliar, naik 86 persen dari Rp17,45 miliar pada periode sama tahun lalu.
Dari sisi neraca, total aset CBRE per 30 September 2025 meningkat 6 persen menjadi Rp352,58 miliar dari Rp333,65 miliar pada akhir 2024. Kenaikan terutama berasal dari lonjakan kas dan setara kas yang naik 841 persen, dari Rp3,25 miliar menjadi Rp30,61 miliar.
Namun, total liabilitas juga melonjak 24 persen menjadi Rp268,30 miliar, didorong oleh peningkatan pinjaman bank jangka panjang yang tumbuh 52 persen menjadi Rp173,14 miliar. Akibatnya, total ekuitas perusahaan menyusut 28 persen menjadi Rp84,28 miliar dari Rp117,12 miliar di akhir tahun lalu.
Secara keseluruhan, CBRE masih menghadapi tekanan berat dari sisi profitabilitas di tengah turunnya pendapatan dan beban keuangan yang tinggi.
Meski demikian, posisi kas yang jauh lebih kuat memberi ruang bagi perusahaan untuk menjaga likuiditas jangka pendeknya sambil menata strategi pembiayaan ke depan.