IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 5 point di level Rp15.187 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini, Kamis (6/10/2022).
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, salah satu faktor internal pemicu mata uang garuda ini menguat karena pasar masih menyoroti laju inflasi pada September yang naik 1,17% month on month (mom).
"Pemerintah sebenarnya masih dapat membuka opsi untuk menambah defisit anggaran. Misalnya menjadi 2,9 atau bahkan 2,95 terhadap PDB untuk mengakomodasi belanja yang diperuntukkan sehingga laju inflasi berpotensi meningkat pada Oktober 2021 sejalan dengan imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dan ini berdampak terhadap laju inflasi pada September naik 1,17% month on month (mom)," terang Ibrahim dalam rilis hariannya.
Lanjut ia menyampaikan, secara tahunan inflasi tercatat 5,95% year on year (yoy). Ke depan, tekanan inflasi diprakirakan meningkat, akibat dampak lanjutan (second round effect) dari penyesuaian BBM bersubsidi, tekanan inflasi dari sisi permintaan yang tinggi, dan masih tingginya harga energi dan pangan global.
Sementara dari faktor eksternal, dolar naik pada perdagangan hari ini setelah seorang pejabat tinggi Federal Reserve memperingatkan bahwa bank sentral AS belum mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya.