"Investor tampaknya membaca sinyal The Fed yang menaikkan suku bunga dan memulai pengetatan kuantitatif semuanya dalam waktu sembilan bulan akan sangat agresif sehingga akan membatasi ruang lingkup atas kenaikan pasar saham lebih jauh," kata Analis MUFG, Derek Halpenny, dilansir Reuters, Jumat (14/1/2022).
Analis menilai rebound atas Dolar dapat terjadi apabila ada dukungan dari data-data ekonomi yang meyakinkan pasar akan pertumbuhan yang lebih kuat.
"Itu akan menjadi katalis kekuatan bagi Dolar," tuturnya. (TYO)