Dampak dari probabilitas pemangkasan FFR pada bulan ini diyakini akan berimbas pada stabilitas nilai tukar Rupiah. Sehingga, alasan BI sebelumnya yang mempertahankan suku bunga karena alasan stabilitas Rupiah menjadi teralihkan. Inflasi yang stabil, dan diperkirakan bergerak di kisaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025.
Dengan dorongan dari kebijakan moneter berupa pemangkasan BI Rate ini, diharapkan bisa mendorong kredit lebih lanjut di perbankan, sehingga mampu mendorong pembiayaan, serta pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"Berdasarkan data di atas, mata uang Rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.000-Rp15.120 per USD," kata Ibrahim.
(Fiki Ariyanti)