Ibrahim juga khawatir bahwa gebrakan Menteri Keuangan untuk menyalurkan dana Rp200 triliun ke perbankan akan gagal mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, pengusaha masih ragu untuk mengambil kredit, dan perbankan juga berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman ke sektor riil.
"Sepanjang isu permintaan (kredit) tidak dicarikan solusi, dunia usaha tidak akan ekspansif. Sehingga menggelontorkan likuiditas perbankan sebesar itu, tidak bisa membantu," ungkap Ibrahim.
Berdasarkan analisisnya, Ibrahim memprediksi rupiah akan tetap fluktuatif dan berpotensi melemah pada perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan bergerak dalam rentang Rp16.600-Rp16.660 per dolar AS.
(Febrina Ratna Iskana)