Selain itu, ancaman pengenaan tarif 25 persen untuk negara-negara Uni Eropa (UE) juga turut memicu penguatan indeks dolar AS (DXY) terhadap hampir seluruh mata uang.
"Faktor-faktor tersebut menyebabkan DXY mengalami penguatan hampir terhadap seluruh mata uang," tutur dia.
Menanggapi tekanan ini, BI terus memantau perkembangan pasar dan mengambil sejumlah langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui intervensi pasar valuta asing maupun kebijakan moneter lainnya.
"Tentu BI terus mengawal. Kami bold masuk pasar untuk menjaga keseimbangan supply demand valas di pasar agar market confidence tetap terjaga," tegas Edi.
(DESI ANGRIANI)