Tetapi sejumlah produsen dengan tingkat produksi yang kecil belum dapat meningkatkan pasokan dengan alasan untuk menjaga kemungkinan bangkitnya kembali kasus Covid-19.
"Yang terlihat selanjutnya adalah lonjakan permintaan musim panas nanti, terutama di Eropa dan AS, yang bisa lebih besar dari tahun lalu. Ini bakal terjadi apabila harapan mengubah Covid-19 dari pandemi menjadi endemik terbukti benar," kata Vandana Hari, energy analis di Vanda Insights.
Tidak berhenti hanya sampai Omicron, ancaman geopolitik sejumlah negara adidaya juga akan mendukung sentimen bullish dari komoditas ini.
Pejabat AS sebelumnya menyuarakan kekhawatirannya Jumat lalu (14/1) bahwa Rusia sedang bersiap untuk menyerang Ukraina jika diplomasi gagal. Rusia, yang telah mengumpulkan 100.000 tentara di perbatasan Ukraina, merilis foto pasukannya telah mulai bergerak.
Pemerintah AS telah mengadakan pembicaraan dengan beberapa perusahaan energi international mengenai rencana darurat untuk memasok gas alam ke Eropa jika konflik antara Rusia dan Ukraina mengganggu pasokan dari Rusia.