Secara kinerja, laba AADI diperkirakan akan menurun pada 2025 akibat harga jual rata-rata yang lebih rendah, namun pulih secara moderat pada 2026 seiring stabilnya harga dan menurunnya biaya unit.
Dengan margin EBITDA yang stabil di kisaran 23–24 persen dan berkurangnya beban depresiasi serta biaya keuangan, perusahaan diperkirakan mampu menjaga ketahanan laba per saham (EPS), ditopang kebijakan dividen dan program buyback.
UOB menetapkan rekomendasi beli untuk saham AADI dengan target harga Rp13.000 per unit.
Dividen Interim Jumbo
Sebelumnya, AADI mengumumkan pembagian dividen interim jumbo senilai USD250 juta atau setara Rp4,12 triliun (kurs Rp16.500 per USD) untuk tahun buku 2025.
Jumlah dividen ini setara 42,5 persen dari dari laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk USD588 juta per 30 September 2025.