Pasalnya, bisa jadi investor terkena dividend trap, yakni jebakan dividend yield suatu emiten yang tampaknya tinggi dan menggiurkan, tetapi setelah memasuki masa ex-date harga sahamnya justru anjlok.
Alhasil, investor terjebak membeli di harga tinggi (saat cum date) dan harus menyaksikan harga saham koleksinya malah merosot pasca-cum date.
Tercatat, berdasarkan harga penutupan Selasa (11/4), dividend yield yang dicatatkan AALI untuk periode ini sebesar 4,88 persen.
Informasi saja, pada tanggal cum dividen, yakni pada Senin (12/4) saham AALI berada di level Rp8.200/saham. Dengan demikian, sahamnya sudah turun 3,05 persen dibanding tanggal cum dividen emiten.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.