Ia mengingatkan, saham-saham dengan sentimen backdoor listing tetap menyimpan risiko tinggi. “Sebetulnya menarik. Akan tetapi, akan sangat rawan masuk di saham-saham dengan sentimen backdoor karena pelajaran dari KARW yang tiba-tiba isu backdoor ditepis oleh emiten,” katanya.
Dimas menekankan pentingnya manajemen risiko dalam menghadapi saham-saham berisiko tinggi.
“Jadi di balik return yang tinggi, ada risiko yang tinggi juga—dan jika ingin masuk, tetap utamakan risiko ketimbang reward-nya,” tutur Dimas.
Sementara itu, pengamat pasar modal Michael Yeoh menyoroti tingginya volatilitas pada saham-saham bertema backdoor listing, yang diperparah oleh skema full call auction (FCA), yang mengurangi likuiditas dan transparansi transaksi.
“Di luar dari benar/tidaknya issue backdoor dari emiten-emiten tersebut, meningkatnya jumlah transaksi secara ekstrem mengakibatkan volatilitas berlebihan. Dan hal ini dipersulit dengan skema FCA,” kata Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Rabu (30/4/2025).