“Dengan latar belakang ini, kami perkirakan harga batu bara akan solid di tahun 2023, menjadi USD200/ton dari perkiraan kami sebelumnya, yaitu USD170/ton,” tulis riset BRI Danareksa Sekuritas.
Sedangkan harga batu bara untuk tahun 2022 akan bertahan di USD30/ton. Sejalan dengan potensi tersebut, BRI Danareksa Sekuritas masih memberikan rating overweight bagi industri batu bara.
Sementara di dalam negeri, implementasi kebijakan pembentukan badan layanan umum (BLU) untuk industri batu bara di semester I-2023 bisa menjadi katalis positif bagi penerima manfaat kebijakan ini.
Adapun BRI Danareksa Sekuritas memilih PT Bukit Asam Tbk (PTBA) karena diuntungkan dengan konversi skema DMO (domestic market obligation) menjadi BLU.
“Kami percaya, penerima manfaat dari revisi ini adalah para penambang batu bara yang sebagian besar penjualannya berasal dari pasar domestik, terutama PTBA,” tulis riset tersebut.