Selain soal MSCI, penurunan harga emas spot (XAU/USD) sebesar 3 persen pada Rabu (6/11), di tengah penguatan dolar seiring kemenangan Donald Trump di pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2024, juga sempat turut menekan harga BRMS.
Kendati merosot pada Kamis, saham BRMS sejatinya tengah dalam tren menaik alias uptrend.
Dalam sepekan, saham BRMS naik 29,84 persen dan dalam sebulan melambung 81,02 persen.
Prospek BRMS
Prospek BRMS dinilai cerah seiring rencana ekspansi yang fokus pada peningkatan kapasitas produksi emas dan eksplorasi cadangan baru, berupaya memperkuat posisi di industri tambang Indonesia.
Didukung oleh grup besar dan proyeksi peningkatan permintaan, BRMS menargetkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun ke depan.