Garuda Indonesia, yang mayoritas sahamnya dikuasai negara, kembali mencatatkan kerugian bersih pada tahun lalu, setelah dua tahun sebelumnya berhasil mencetak laba berkat lonjakan perjalanan pasca pandemi Covid-19.
Kondisi keuangan yang masih rapuh ini membuat Garuda menunjuk Wamildan Tsani Panjaitan sebagai direktur utama baru pada November lalu. Ia kini tengah fokus memperbaiki neraca keuangan dan memperluas jaringan internasional.
Per Desember 2024, Garuda memiliki utang sekitar USD1,4 miliar yang melebihi total asetnya.
Situasi Garuda juga menjadi perhatian Presiden RI Prabowo Subianto. Pada Maret lalu, pemerintah Indonesia memindahkan kepemilikan saham mayoritasnya di Garuda sebesar 65 persen ke Danantara, sebagai bagian dari langkah besar Presiden Prabowo dalam merombak pengelolaan BUMN. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.