Fitch memproyeksikan bahwa leverage (net debt/net property assets) LPKR, tidak termasuk SILO dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), akan membaik menjadi sekitar 25 persen pada 2024, memberikan ruang untuk meningkatkan utang baru jika diperlukan.
Fitch juga memperkirakan LPKR akan menghasilkan arus kas bebas positif (FCF) mulai 2025, setelah beberapa tahun mengalami defisit, berkat pengurangan utang dan biaya terkait.
Namun, penurunan pendapatan dividen tahunan dari SILO diperkirakan akan berdampak pada arus kas operasional, sehingga peningkatan berkelanjutan dalam arus kas menjadi penting.
Di sisi prapenjualan, LPKR mencatat kenaikan 30 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp2,4 triliun pada semester I-2024, berkontribusi 58 persen dari target prapenjualan tahun ini sebesar Rp4,1 triliun.
Menurut Fitch, meskipun memiliki beberapa aset tidak dijaminkan, tantangan dalam menjaminkan tanah yang tidak bersebelahan perlu diatasi untuk mempertahankan skala usaha jangka panjang.