Saham Haji Isam JARR Tembus ARA Saat Debut, Valuasinya Mahal atau Murah?

IDXChannel – Harga saham emiten perkebunan kelapa sawit PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) 25 persen pada debut perdana di bursa, Kamis (4/8/2022). Di tengah euforia tersebut, bagaimana sebenarnya valuasi saham emiten besutan pengusaha Haji Isam ini?
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.50 WIB, saham JARR melejit 24,67% ke Rp374/saham dengan nilai transaksi Rp61,18 miliar dan volume perdagangan 168,53 juta saham.
Antrean beli saham JARR sangat ramai, dengan volume antrean beli tertinggi 1.051.576 lot dan frekuensi 1.952 kali di harga ARA Rp374/saham.
Tak pelak lagi, saham JARR menjadi pemuncak top gainers selama sesi I hari ini.
Lalu, bagaimana dengan jeroan JARR?
Mengacu pada prospektus penawaran saham perdana (IPO) perusahaan, JARR sukses membalik rugi menjadi untung pada periode kuartal I tahun ini atawa per 31 Maret 2022.
Selama 3 bulan pertama 2022, JARR mencetak laba bersih Rp80,27 miliar, dari rugi bersih Rp7,81 miliar pada kuartal I 2021.
Hal tersebut terjadi berkat meroketnya penjualan bersih 12.433,05% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1,30 triliun pada kuartal I tahun ini.
Manajemen JARR menjelaskan, peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan volume penjualan FAME sebesar Rp1,09 triliun.
Ini seiring, kata manajemen, beroperasinya pabrik pengolahan biodiesel perseroan pada bulan September 2021 serta produk baru Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Crude Glycerin (CG), dan Fatty Matter (FM).
Selain dari pos laba rugi, dari pos neraca, total aset JARR mencapai Rp3,32 triliun per 31 Maret 2022, naik 38% dibandingkan posisi 31 Desember 2021.
Sementara, total liabilitas perusahaan juga meningkat 50% menjadi Rp2,48 triliun per 31 Maret 2021 tinimbang 31 Desember 2021, di tengah naiknya liabilitas jangka pendek dan jangka panjang perusahaan
Adapun, total ekuitas JARR sebesar Rp834,42 miliar per 31 Maret 2022, naik 11% dibandingkan posisi 31 Desember 2022 seiring peningkatan saldo laba.
Menilik Rasio Keuangan
Dari rasio solvabilitas, rasio total liabilitas (kewajiban) terhadap total ekuitas (DER) per 31 Maret 2022 mencapai 2,99 kali atau 299%. Angka ini mendekati batas 300% yang diwajibkan oleh perusahaan dari kreditur.
Sebagaimana dikutip dari prospektus IPO, “Perseroan diwajibkan mempertahankan rasio-rasio keuangan: Rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio) maksimum sebesar 300% selama masa kredit, Rasio cakupan pelunasan utang (Debt service coverage ratio) minimal sebesar 100% sejak tahun 2025, serta Kekayaan bersih (Net worth) selalu positif selama masa kredit.”
Praktis, rasio DER per 31 Maret 2022 tersebut lebih tinggi tinimbang posisi 31 Desember 2021 (221%).
“Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian-perjanjian di atas. Pada tanggal 26 Januari 2022, Perseroan telah membayar penuh dan menutup fasilitas kredit investasi,” jelas manajemen.
Apabila dibandingkan dengan industri yang sebesar 0,51, rasio DER JARR terbilang tinggi.
Kemudian, kalau dibandingkan dengan sejumlah emiten sawit utama, DER JARR juga berada di atas. DER PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), misalnya, 0,43 atawa di bawah 1. Kemudian, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) punya DER 0,61.
Sementara, dari rasio profitabilitas, rasio laba dibandingkan dengan total aset (ROA) JARR 2,42%. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan dengan industri 7,91%. ROA AALI 7,05%, sedangkan SIMP 3,20%.
Kemudian, rasio laba dibandingkan dengan ekuitas (ROE) JARR 9,62%, mirip dengan pemain utama sawit lainnya. ROE SIMP 7,44%, ROE AALI 10,23%, dan LSIP 9,53%.
Terakhir, bagaimana dengan valuasi sahamnya?
Berdasarkan rasio harga saham dibagi dengan laba per saham (PER), saham JARR dihargai 24 kali di atas laba per sahamnya. Dengan ini, PER JARR lebih ‘mahal’ dibandingkan, misalnya AALI 11,12 kali, LSIP 6,92 kali, dan SIMP 6,23 kali
PER JARR juga berada di atas rerata industri yang mencapai 12,92 kali.
Lebih lanjut, rasio harga saham dibandingkan dengan nilai buku (PBV) menunjukkan, saham JARR diperdagangkan di angka 3,59 kali atau lebih tinggi dari rerata industri 3,06 kali.
Rasio PBV emiten sawit raksasa lainnya terbilang lebih rendah atawa ‘murah’ dibandingkan JARR. Rasio PBV saham SIMP 0,46 kali, LSIP 0,80 kali, dan AALI 0,86 kali. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.