Hal tersebut terjadi berkat meroketnya penjualan bersih 12.433,05% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1,30 triliun pada kuartal I tahun ini.
Manajemen JARR menjelaskan, peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan volume penjualan FAME sebesar Rp1,09 triliun.
Ini seiring, kata manajemen, beroperasinya pabrik pengolahan biodiesel perseroan pada bulan September 2021 serta produk baru Palm Fatty Acid Distillate (PFAD), Crude Glycerin (CG), dan Fatty Matter (FM).
Selain dari pos laba rugi, dari pos neraca, total aset JARR mencapai Rp3,32 triliun per 31 Maret 2022, naik 38% dibandingkan posisi 31 Desember 2021.
Sementara, total liabilitas perusahaan juga meningkat 50% menjadi Rp2,48 triliun per 31 Maret 2021 tinimbang 31 Desember 2021, di tengah naiknya liabilitas jangka pendek dan jangka panjang perusahaan