Secara teknikal, Michael mengamati bahwa saham-saham tersebut tengah berada di titik tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH), sehingga analisis teknikal konvensional menjadi kurang relevan.
“Secara teknikal, saham Prajogo Pangestu bergerak di area ATH,” tuturnya.
Karena itu, ia menambahkan, proyeksi pergerakan harga lebih banyak mengandalkan ekspektasi arus dana yang masuk. “Sehingga pergerakan teknikal hanya bisa menggunakan flow forecasting,” demikian kata Michael.
Yang Untung dan Buntung
Revisi daftar konstituen indeks MSCI untuk periode Agustus 2025 membawa dampak beragam terhadap saham-saham milik para konglomerat Indonesia.
Sejumlah saham mencatat lonjakan tajam, sementara lainnya justru terpuruk usai mengalami degradasi dari indeks global bergengsi tersebut.