Ia kemudian menekankan besarnya skala aksi korporasi tersebut. “IPO dari anak usaha MDKA ini sendiri memiliki market cap yang besar, yaitu Rp40-Rp45 triliun, dengan potensi pendanaan sebesar 10 persen ke publik, alias Rp4-Rp4,5 triliun,” ujarnya.
Michael menilai rencana ini bisa menjadi penawaran terbesar di tahun berjalan. “Ini akan menjadi IPO terbesar di tahun ini setelah CBDK dan CDIA. Dengan potensi ini, maka MDKA akan mendapat dana segar untuk menggarap tambang emasnya,” kata dia.
Di sisi lain, momentum harga emas yang berada di level tertinggi sepanjang masa disebut turut memperkuat sentimen.
“Melihat harga emas yang saat ini berada di all-time high (ATH), maka investor melihat ini sebagai peluang. Sebagai informasi, ticker dari IPO anak usaha MDKA ini adalah EMAS,” tutur Michael.
Verdhana Sekuritas juga sebelumnya menyoroti MDKA. Verdhana menulis, MDKA merupakan pemain besar di emas dan tembaga melalui Pani Gold dan TB Copper. Rencana IPO Pani Gold, pembaruan PFS TB Copper pada 2H25, dan ramp-up HPAL menjadi katalis utama bagi perusahaan.