Meningkatnya dominasi saham-saham milik Prajogo Pangestu tak lepas dari langkah agresif dalam melakukan berbagai aksi korporasi: mulai dari membawa CDIA melantai di bursa, aksi akuisisi, hingga stock split emiten di bawah naungan Grup Barito.
Kondisi ini juga diperkuat oleh melemahnya performa saham-saham big cap tradisional, seperti perbankan, Astra (ASII), dan Telkom (TLKM), yang tertekan oleh kinerja keuangan yang kurang menggembirakan.
Seiring reli harga saham-saham miliknya, kekayaan Prajogo Pangestu kini mencapai USD31,7 miliar, atau setara Rp517,71 triliun (asumsi kurs Rp16.300 per USD), berdasarkan data Forbes Real-Time Billionaires per Jumat (25/7/2025).
Nilai tersebut menempatkan Prajogo di posisi teratas sebagai orang terkaya di Indonesia, melampaui taipan batu bara Low Tuck Kwong yang memiliki kekayaan USD26,5 miliar.
Di tingkat global, Prajogo kini berada di urutan ke-60 orang terkaya dunia, satu tingkat di atas Eyal Ofer (USD31,6 miliar). Eyal adalah chairman Ofer Global, sebuah grup investasi berbasis di Monako yang bergerak di bidang pelayaran, properti, teknologi, perbankan, hingga energi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.