“Kenaikan ini tentunya menjadi anomali di tengah kondisi bursa yang volatile dan turun,” tuturnya.
Namun menurutnya, lonjakan ini bukan terjadi tanpa alasan. Michael mengungkapkan ada rumor yang menyebut keterkaitan antara PACK dan perusahaan besar asal China, CNGR.
“Ada rumor yang mengaitkan antara CNGR dengan PACK. Diketahui CNGR merupakan afiliasi dari PT Eco Energi Perkasa (EEP) yang diketahui mengakuisisi sekitar 49 persen saham PACK, dengan harga perolehan Rp29 per saham,” katanya.
Ia menambahkan bahwa secara fundamental, kekuatan CNGR sebagai entitas global menjadi dasar spekulasi pasar terhadap skenario backdoor listing.
“CNGR sendiri memiliki aset sebesar USD100 miliar, yang artinya sekitar Rp150 triliun. Sementara di harga saat ini, PACK memiliki market cap di kisaran Rp7 triliun,” tutur Michael.