sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Saham-saham IPO Ini Kurang ‘Ngegas’ di Hari Perdana, Ada Apa?

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
08/07/2022 10:37 WIB
Pergerakan saham penghuni baru di bursa tidak begitu positif. Beberapa anjlok lebih 5 persen, sedangkan satu saham gagal menyentuh batas ARA.
Saham-saham IPO Ini Kurang ‘Ngegas’ di Hari Perdana, Ada Apa? (Foto: MNC Media)
Saham-saham IPO Ini Kurang ‘Ngegas’ di Hari Perdana, Ada Apa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pergerakan saham penghuni baru di bursa tidak begitu positif. Beberapa anjlok lebih 5 persen, sedangkan satu saham gagal menyentuh batas auto rejection atas (ARA).

Lazimnya, harga saham suatu emiten yang baru tercatat alias melakukan penawaran saham perdana (IPO) seringkali banyak dikoleksi investor hingga menyentuh ARA, bahkan sampai beberapa hari.

Namun, hal tersebut tampaknya tidak terjadi untuk kasus tiga saham emiten yang baru manggung di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam dua hari terakhir, termasuk hari ini (Jumat, 8/7).

Kemarin, saham emiten properti PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID) sempat menyentuh ARA 35% ke Rp270/saham pada awal perdagangan. Namun, di akhir perdagangan, saham ini ditutup ‘hanya’ naik 8,00%.

Sementara, pagi ini, pukul 10.10 WIB saham SWID anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 6,48% ke Rp202/saham atau mendekati harga IPO.

SWID menjadi perusahaan tercatat ke-22 di BEI pada 2022. Pengembang properti itu menetapkan harga IPO Rp200 per saham, dan sempat mencatat kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 22 kali.

SWID melepas 340 juta saham atau sebesar 6,31% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp20 per saham.

Dengan nilai tersebut, perseroan menargetkan dana yang terkumpul dari aksi korporasi ini sebesar Rp68 miliar.

Mengutip laman e-IPO, Saraswanti Indoland Development merupakan salah satu pengembang ternama yang berdiri sejak 2010.

Perseroan merupakan anak perusahaan dari Kelompok Usaha Saraswanti, yang bergerak dalam bidang properti, khususnya dalam pengembangan High Rise Building, berupa Apartemen, Condotel, dan Convention Hall.

Sementara, saham emiten pembangkit listrik mini-hidro PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) pukul 10.10 WIB, ambles 4,00% ke Rp288/saham di hari perdana di bursa. Bahkan, menjelang pukul 10.00 WIB, ARKO sempat menyentuh ARB 6,67%.

Sebelumnya, sesaat setelah bel pembukaan berbunyi, ARKO langsung melejit 12,6% di Rp338/saham.

Berdasarkan prospektus, ARKO menerbitkan 608,89 juta saham baru di bursa dengan harga IPO  di Rp300 per saham.

Jumlah saham perseroan yang ditawarkan itu mewakili 20,79% dari modal ditempatkan dan disetor ARKO setelah IPO saham. Perseroan menargetkan dana segar sebanyak Rp182,67 miliar.

Tidak hanya ARKO, ada dua emiten lain yang melantai di bursa hari ini, yakni produsen bahan kimia untuk industri tekstil PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM) dan emiten produsen terigu PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU).

Saham CHEM sempat melompat 26,67% ke Rp190/saham di awal pembukaan. Namun, per 10.20 WIB, penguatannya melemah menjadi hanya 3,33%.

Mengutip laman e-IPO, CHEM melepas sebanyak 500 juta saham baru atau sebanyak 29,41% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. CHEM melakukan IPO dengan harga Rp 150 per saham.

Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah Rp75 miliar yang akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan serta modal kerja.

Di antara saham-saham ‘anak baru’ bursa di atas, sejauh ini hanya saham TRGU yang menyentuh ARA 24,76% ke Rp262/saham dengan antrean beli ‘tebal’, mencapai 9,27 juta lot di harga ARA.

Menilik prospektusnya, TRGU menawarkan sebanyak 1,5 miliar saham atau setara 18,88% dari jumlah seluruh modal disetor perseroan. Adapun dana yang dibidik dalam IPO adalah sebesar Rp315 miliar, dengan menawarkan harga Rp210 per saham.

Dana hasil IPO tersebut akan disuntikkan sebagai tambahan modal kepada dua anak perusahaan yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) dan PT Agristar Grain Industry (AGY). (ADF)


Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement