Nafan menambahkan, saat ini investor pun cenderung mengambil langkah untuk wait and see, hingga nanti perseroan dapat melakukan perbaikan sehingga pergerakan dan harga saham kembali membaik.
"Improve yang dilakukan oleh WSKT nantinya juga akan berpengaruh terhadap saham WIKA dan PTPP, serta BUMN Karya lainnya yang saat ini sedang mengalami downtrend," tandasnya.
Untuk diketahui, WSKT masih membukukan rugi pada tiga bulan pertama ini. Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan pada kuartal I ini sebesar Rp374,93 miliar.
Jumlah tersebut sebetulnya menciut atau turun 54,86 persen dibanding kuartal I-2022 yang sebesar Rp830,64 miliar. Itu karena rugi periode berjalan pada tiga bulan pertama 2023 juga menyusut menjadi Rp395,36 miliar dari sebelumnya di periode yang sama 2022 sebesar Rp967,71 miliar.