"Hal ini dapat dilihat melalui kinerja operasi perseroan yang semakin efisien, arus kas operasi menjadi positif dan rasio keuangan yang membaik dibandingkan periode sebelumnya," tuturnya.
Hingga saat ini, Mahendra menyebut, perseroan terus berupaya melakukan pemenuhan kewajiban atas bunga obligasi dan imbal hasil sukuk kepada para pemegang obligasi dan sukuk sesuai jadwal dalam perjanjian.
Selain itu, perseroan juga telah melakukan pelunasan atas pokok obligasi dan sukuk di 2024 sebesar Rp1,27 triliun, baik yang telah jatuh tempo maupun melalui mekanisme call option (pelunasan dipercepat) sebagai pemenuhan Perseroan atas kewajibannya.
Namun di tengah dinamika kondisi bisnis yang dihadapi serta upaya perseroan untuk terus melakukan transformasi, lanjutnya, perseroan masih memerlukan waktu dan dukungan dari para pemegang obligasi dan sukuk, serta para stakeholder perseroan.
"Sehingga atas kewajiban jatuh tempo tersebut, perseroan telah mengajukan usulan untuk pembayaran sebagian atas pokok jatuh tempo dan melakukan perpanjangan sisa pokok dengan tetap membayarkan bunganya sesuai besaran dan jadwal dalam perjanjian," kata Mahendra.