sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Salah Satu Perusahaan Multifinance Terbesar di Indonesia, Simak Sejarah Saham ADMF

Market news editor Kurnia Nadya
30/12/2022 15:51 WIB
ADMF merupakan salah satu perusahaan pembiayaan multifinance terbesar di Indonesia dengan jutaan nasabah dan triliunan outstanding loan.
Salah Satu Perusahaan Multifinance Terbesar di Indonesia, Simak Sejarah Saham ADMF. (Foto: MNC Media)
Salah Satu Perusahaan Multifinance Terbesar di Indonesia, Simak Sejarah Saham ADMF. (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Sejarah saham ADMF, atau PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, dimulai saat perusahaan tersebut mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 31 Maret 2004. Pada penawaran saham perdananya, ADMF melepas 100.000.000 sahamnya dengan harga Rp2.325/saham. 

PT Adira Dinamika Multi Finance dikenal masyarakat umum sebagai perusahaan pembiayaan terkemuka yang memberikan kredit untuk pembelian kendaraan bermotor, terutama motor. Berdiri pada 1990, namun mulai beroperasi pada 1991. 

Sejak awal Adira memang menyediakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan baru dan bekas. Potensi pasar yang besar ini mendorong Adira untuk mantap melakukan penawaran saham perdana pada 2004. 

Sejarah Saham ADMF: Bergabung dengan Danamon 

Saat penawaran saham itu berlangsung, Bank Danamon masuk dan membeli mayoritas saham sebesar 75%. Namun pada tahun-tahun berikutnya, lewat sejumlah aksi korporasi, kepemilikan saham Danamon di Adira meningkat hingga 92,07%. 

Dengan tergabungnya Adira dengan Danamon, ADMF otomatis menjadi bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, sebuah grup keuangan ternama yang berpusat di Chiyoda, Jepang, sebab Danamon pun merupakan salah satu perusahaan dalam naungan MUFG. 

Sepanjang perjalanan bisnisnya, Adira mengembangkan jenis produk yang ditawarkannya pada masyarakat. Pembiayaan yang mulanya tersedia hanya untuk pembelian kendaraan, Adira merambah ke pembiayaan umrah. 

Pembiayaan umrah ini tersedia usai Adira mendirikan Adira Finance Syariah yang melayani pembiayaan dengan prinsip syariah untuk pembelian kendaraan, peralatan rumah dan elektronik, juga paket perjalanan umrah. Adira Finance Syariah didirikan pada 2012. 

Kemudian pada 2015, Adira menyediakan produk pembiayaan (konvensional) untuk pembelian peralatan rumah tangga dan elektronik, juga fasilitas dana multiguna untuk kebutuhan nasabah di bidang kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.

Adira berkembang mengikuti zaman. Perusahaan mulai membangun ekosistem digital untuk mempermudah layanan. Beberapa platform e-commerce yang telah dibuat adalah dicicilaja.com, momobil.id, dan momotor.id, ketiganya dibuat pada 2017-2018. Kemudian pada 2021, Adira meluncurkan aplikasi versi terbaru, yakni Adiraku 2.0. 

Hingga Juni 2022, Adira mengoperasikan 461 jaringan di seluruh Indonesia, memiliki 1,8 juta nasabah dengan total outstanding loan mencapai Rp41,1 triliun. 

Pada 23 Maret 2004, BAPEPAM-LK memberikan pernyataan efektif pada ADMF untuk melakukan Initial Public Offering ke masyarakat lewat BEI, dengan saham yang dilepas sebanyak 100.000.000 dengan nilai Rp100/saham. Sementara harga pada IPO sebesar Rp2.325/saham. 

Laporan Keuangan ADMF 

ADMF mencatatkan laba hingga akhir kuartal III/2022 mencapai Rp1,15 triliun, naik sebanyak 52,19% secara tahunan dari realisasi Rp753 miliar pada periode yang sama setahun sebelumnya. 

Pertumbuhan laba ini ditopang oleh daya beli masyarakat yang membaik, sekaligus beban yang tercatat turun hingga 10,69%. Penjualan motor hingga Juni tercatat sekitar 2,4 juta unit, dan penjualan mobil baru mencapai 465.000 unit, naik 21% secara tahunan. 

Namun pendapatan ADMF justru menurun 1,33%, dari Rp6,27 triliun pada September 2021 menjadi Rp6,19 triliun pada September 2022. Penurunan disebabkan oleh penyusutan pendapatan dari pembiayaan konsumen. 

Demikianlah ulasan singkat tentang sejarah saham ADMF. (NKK)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement