"Kami yakin dengan kemampuan kami untuk meningkatkan hingga 12 juta barel per hari setiap kali ada kebutuhan atau panggilan dari pemerintah, atau dari kementerian energi untuk meningkatkan produksi kami," tutur Nasser.
Aramco sejauh ini telah menggelontorkan belanja modal sebesar US$9,4 miliar, lebih tinggi 25 persen dibanding anggaran pada periode yang sama tahun 2021. Nasser menegaskan bahwa Aramco bakal terus berinvestasi dalam pertumbuhan, memperluas bisnis bahan kimia dan mengembangkan prospek dalam bisnis rendah karbon. Tak hanya itu, Aramco juga disebut tengah mengkaji peluang di sektor liquid-to-chemicals dengan fokus pada pasar Asia. (TSA)