sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sempat Ganti Nama, Begini Sejarah Saham AGRS

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
13/01/2023 18:44 WIB
Menjelang akhir pekan, membahas sejarah saham AGRS atau emiten milik perusahaan PT Bank IBK Indonesia Tbk menarik di bahas.
Sempat Ganti Nama, Begini Sejarah Saham AGRS. (Foto: Sejarah Saham AGRS)
Sempat Ganti Nama, Begini Sejarah Saham AGRS. (Foto: Sejarah Saham AGRS)

IDXChannel – Menjelang akhir pekan, membahas sejarah saham AGRS atau emiten milik perusahaan PT Bank IBK Indonesia Tbk yang sebelumnya bernama PT Bank Agris Tbk memang sangat menarik.

PT Bank IBK Indonesia Tbk, sebelumnya bernama PT Bank Agris Tbk, adalah sebuah perusahaan perbankan yang didirikan pada tahun 1973 dan berkantor pusat di Jakarta. Bank ini berstatus bank devisa. Perusahaan induk Bank IBK Indonesia adalah Industrial Bank of Korea, yang juga merupakan pemilik mayoritas dan pemegang saham terakhir adalah Kementerian Ekonomi dan Keuangan Republik Korea.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, tujuan komersial AGRS adalah penyediaan layanan perbankan. Bank Agris memperoleh izin perbankan umum pada tanggal 9 Maret 1993, izin Bank Umum Devisa Persepsi pada tanggal 11 September 1993, dan izin Bank Umum Devisa pada tanggal 9 Agustus 2012.

Pada tanggal 11 Desember 2014, AGRS menerima pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 900.000.000 saham AGRS dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp110 per saham. Saham ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 22 Desember 2014.

Laporan Keuangan AGRS

PT Bank IBK Indonesia Tbk (AGRS) membukukan laba bersih Rp31,672 miliar pada kuartal I 2022, naik 68,34 persen dari periode yang sama 2021 sebesar Rp18,814 miliar.

Hasil ini membawa laba per saham dasar menjadi Rp1,79 dibandingkan Rp1,68 pada akhir Maret 2021. Bunga bersih meningkat 29,49 persen menjadi Rp281,17 miliar, sedangkan pendapatan operasional lainnya meningkat 27,7 persen menjadi Rp31,595 miliar.

Namun, AGRS mencatatkan penurunan nilai sebesar Rp15,283 miliar. Namun, beban operasional lainnya dapat ditekan hingga 13,84 persen menjadi Rp77.376 miliar. Laba usaha meningkat 158,3 persen menjadi Rp 31,589 miliar. (SNP)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement