IDXChannel - Didi Chuxing, perusahaan taksi online asal China pada Kamis (10/6/2021) menerbitkan prospektus awal menjelang penawaran perdana saham (IPO) di bursa Amerika Serikat.
Dilansir dari Tech in Asia dan Reuters, pelepasan saham Didi ke bursa berpotensi menjadi IPO terbesar di dunia tahun ini dengan target penghimpunan dana US$10 miliar (Rp142 triliun) di valuasi US$100 miliar (Rp1,4 kuadriliun).
Prospektus yang diterbitkan Didi mengungkapkan dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja keuangan perusahaan. Didi Chuxing mencatatkan nila kerugian sebesar 10,6 miliar yuan (Rp23,5 triliun) pada 2020, makin besar dari rugi 9,7 miliar yuan pada 2019 (21,5 triliun).
Pendapatan Didi merosot dari 154,8 miliar yuan (Rp344 triliun) menjadi 14.17 miliar yuan (Rp314,88 triliun) pada periode yang sama. Namun, perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh SoftBank, Tencent, dan Alibaba ini mampu menggandakan pendapatan pada kuartal I 2021 menjadi 42,2 miliar yuan (Rp93,77 triliun) dibanding awal 2020.
Rencananya, saham Didi Chuxing akan diperdagangkan di Nasdaq atau New York Stock Exchange dengan simbol DIDI. Selain ride-hailing, Didi mengoperasikan bisnis jaringan pengisian energi kendaraan listrik, manajemen armada mobil, manufaktur otomotif, dan mobil swakemudi.