Sebelumnya, Vincentius menjelaskan, melalui stock split ini harga saham PBSA akan dapat lebih menjangkau para investor lama maupun baru khususnya para investor ritel sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan.
“Kami yakin stock split akan menjadikan PBS semakin menarik untuk para investor. Berbagai aksi korporasi ini merupakan komitmen PBS untuk mengoptimalkan setiap peluang di tengah tantangan bisnis yang masih akan dinamis ke depannya,” imbuh dia.
Saham PBSA pada perdagangan Kamis (16/6) ditutup menguat 6% ke level Rp 795 per saham. Pasca stock split, harga saham PBSA akan berada di kisaran Rp 390 per saham.
Sebagai informasi, PT Paramita Bangun Sarana Tbk berdiri di tahun 2002, dengan kegiatan usaha utama menjalankan usaha pembangunan seperti konstruksi bangunan, infrastruktur, mekanikal, dan elektrikal. PBSA go public dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 28 September 2016. (RRD)